Rabu, 08 Mei 2013

Berfikir positif dan produktif



Banyak anggapan dan teori yang mengatakan bahwa pikiran adalah sumber utama dalam keberhasilan seseorang. Pikiran yang positif akan memberikan dampak yang luar biasa terhadap diri seseorang baik disaat bekerja maupun terkena musibah. 

Seseorang yang sakit akan cepat sembuh manakala timbul dalam pikirannya kesembuhan, seseorang yang terkena musibah akan merasa tenang apabila mempunyai pikiran positif (berkhusnudzon kepada Allah SWT) dan seseorang akan berhasil dalam aktifitas dakwah nya manakala ada rasa optimisme yang tinggi.

Berpikir positif dan menjadikannya produktif telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, para sahabat dan kaum muslim yang terdahulu. Diantaranya

KISAH SITI HAJAR

Disaat yang sulit, ditengah padang pasir Siti Hajar ditinggalkan oleh suaminya Ibrahim AS. Ibrahim AS meninggalkan Siti Hajar dan Ismail kecil atas perintah Allah SWT.
“Hai Ibrahim, ke mana engkau hendak pergi ?, apakah engkau meninggalkan kami sedang di lembah ini tidak terdapat seorang manusia pun dan tidak pula makanan apapun ?”. Yang demikian di ucapkan berkali-kali, namun Ibrahim tidak menoleh sama sekali, hingga akhirnya Hajar berkata, “Apakah Allah menyuruhmu melakukan ini?”. “Ya”, jawab Ibrahim. “Kalau begitu, kami tidak di sia-siakan”.

Dari percakapan diatas terlihat bahwa Ibrahim dan Siti Hajar berfikir positif dengan menaruh keyakinan sepenuhnya kepada Allah SWT. Pikiran fositif yang dilakukan oleh Ibrahim dan Siti Hajar berbuah manis, dengan ditemukannya mata air zam-zam oleh Siti Hajar.

Sedangkan berfikir positif dan produktif tercermin pada usaha Siti hajar dalam menemukan mata air zam-zam. Dengan naik turun bukit disertai kelelahan Siti Hajar terus berusaha untuk mencari mata air (zam-zam). Usaha (produktifitas Siti Hajar) tekah Rasulullah sampaikan dalam sabdanya;
“ Semoga Allah memberikan rahmat kepada ibunya Ismail, seandainya ia tidak menceduk air zam-zam, niscaya air zam-zam itu hanya menjadi sumber air yang terbatas”.

Siti Hajar dalam kisah ini diabadikan juga oleh Allah menjadi salah satu rukun yang wajib dilakukan dalam ibadah haji, ia adalah sa’i.

Allah SWT juga berfirman dalam QS. At-Thalaq ayat 2-3
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya…”.

Dalam Ayat diatas Allah SWT dengan jelas mengatakan bahwa pertolongan Allah SWT akan datang dari arah yang
sama sekali tidak sangka, asalkan terdapat pikiran positif dan terus berusaha dalam menggapai keberhasilan dalam berbagai hal. berfikir positif dan produktif akan tercermin dalam sikap Keyakinan dan kepercaya diri seseorang. Wallahu’alam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar