Banyak anggapan dan teori yang
mengatakan bahwa pikiran adalah sumber utama dalam keberhasilan seseorang. Pikiran
yang positif akan memberikan dampak yang luar biasa terhadap diri seseorang baik
disaat bekerja maupun terkena musibah.
Seseorang yang sakit akan cepat sembuh
manakala timbul dalam pikirannya kesembuhan, seseorang yang terkena musibah
akan merasa tenang apabila mempunyai pikiran positif (berkhusnudzon kepada
Allah SWT) dan seseorang akan berhasil dalam aktifitas dakwah nya manakala ada
rasa optimisme yang tinggi.
Berpikir positif dan menjadikannya
produktif telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, para sahabat dan kaum muslim
yang terdahulu. Diantaranya
KISAH SITI HAJAR
Disaat yang sulit, ditengah padang pasir
Siti Hajar ditinggalkan oleh suaminya Ibrahim AS. Ibrahim AS meninggalkan Siti
Hajar dan Ismail kecil atas perintah Allah SWT.
“Hai Ibrahim, ke mana engkau hendak
pergi ?, apakah engkau meninggalkan kami sedang di lembah ini tidak terdapat
seorang manusia pun dan tidak pula makanan apapun ?”. Yang demikian di ucapkan
berkali-kali, namun Ibrahim tidak menoleh sama sekali, hingga akhirnya Hajar
berkata, “Apakah Allah menyuruhmu melakukan ini?”. “Ya”, jawab Ibrahim. “Kalau
begitu, kami tidak di sia-siakan”.
Dari percakapan diatas terlihat bahwa
Ibrahim dan Siti Hajar berfikir positif dengan menaruh keyakinan sepenuhnya
kepada Allah SWT. Pikiran fositif yang dilakukan oleh Ibrahim dan Siti Hajar
berbuah manis, dengan ditemukannya mata air zam-zam oleh Siti Hajar.
Sedangkan
berfikir positif dan produktif tercermin pada usaha Siti hajar dalam menemukan
mata air zam-zam. Dengan naik turun bukit disertai kelelahan Siti Hajar terus
berusaha untuk mencari mata air (zam-zam). Usaha (produktifitas Siti Hajar) tekah
Rasulullah sampaikan dalam sabdanya;
“
Semoga Allah memberikan rahmat kepada ibunya Ismail, seandainya ia tidak
menceduk air zam-zam, niscaya air zam-zam itu hanya menjadi sumber air yang
terbatas”.
Siti
Hajar dalam kisah ini diabadikan juga oleh Allah menjadi salah satu rukun yang
wajib dilakukan dalam ibadah haji, ia adalah sa’i.
Allah
SWT juga berfirman dalam QS. At-Thalaq ayat 2-3
“Barang
siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke
luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya…”.
Dalam
Ayat diatas Allah SWT dengan jelas mengatakan bahwa pertolongan Allah SWT akan datang
dari arah yang
sama sekali tidak sangka, asalkan terdapat pikiran positif dan
terus berusaha dalam menggapai keberhasilan dalam berbagai hal. berfikir positif
dan produktif akan tercermin dalam sikap Keyakinan dan kepercaya diri
seseorang. Wallahu’alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar